6 Adab Ziarah Kubur yang Paling Utama Sesuai Sunnah Rasulullah

Sumber gambar Bagikandakwah
Ziarah merupakan amalan yang banyak manfaatnya, agar kita dapat mengingat kematian, melembutkan hati, menangis karena ingat dengan dosa yang harus di pertanggung jawabkan.
Tapi masih banyak kalangan yang tidak mengetahui adab-adab ketika berziarah, berikut rangkumannya adab berziarah sesuai dengan sunnah
6 Adab Ziarah Kubur yang Paling Utama Sesuai Sunnah Rasulullah - Dalam Islam ziarah kubur merupakan amalan yang disyariatkan (dianjurkan) kepada kaum muslimin supaya dapat mengingat kematian bagi yang masih hidup.
Sehingga hatinya akan luluh, sering menangis dan selalu teringat akan kehidupan akhirat.
Sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahuanhu:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ أَلاَ فَزُوْرُوْهَا فَإِنَّهَا تُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ اْلآخِرَةَ، وَلاَ تَقُوْلُوْا هُجْرًا
Artinya, "Dahulu kami pernah melarang kalian untuk ziarah kubur, maka sekarang ziarahilah kubur karena ziarah kubur dapat melembutkan hati, meneteskan air mata, mengingatkan negeri Akhirat dan janganlah kalian mengucapkan kata-kata kotor (di dalamnya). (HR. Al-Hakim I/376)
Karena ziarah kubur merupakan amalan yang mulia, maka tentu saja di sana terdapat adab-adab ziarah kubur yang perlu diperhatikan.
1. Niat Hanya Untuk Mendekatkan Diri Kepada Allah
Niat baik dan bermaksud mendekatkan diri kepada Allah Swt supaya mendapatkan keridaannya, seraya mengikatkan hati dengan kecintaan kepada Nabi Muhamad Saw dan keluarganya, beserta para Aulia Allah Swt, dan juga berharap penuh agar mendapatkan syafaat dari mereka.
Setelah itu, Mandi dan wudhu sebelum pergi ke makam, serta memasuki makam dalam keadaan suci dan memakai pakaian yang bersih.
2. Mengucapkan Salam Untuk Ahli Kubur
Dari Aisyah radiallahuanha, beliau bersabda:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Artinya: "Semoga keselamatan atas kalian wahai para penduduk negeri ini, dari kaum mukminin dan kaum muslimin dan kami insyaallah akan segera menyusul kalian. Aku memohon keafiatan kepada Allah untuk kami dan untuk kalian." [HR. Muslim 975]
3. Melepaskan Alas Kaki Saat Memasuki Area Pemakaman
Yang disunnahkan bagi seseorang saat memasuki area pekuburan adalah melepaskan kedua sandal (atau alas kakinya). Namun, apabila di tanah area kuburan tersebut ada duri atau hal yang sejenisnya yang bisa mengganggunya maka tidak mengapa apabila dia memakainya.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Basyir bin al-Khashashiyyah, beliau berkata:
بَيْنَا أَنَا أُمَاشِي رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إذَا رَجُلٌ يَمْشِي فِي الْقُبُورِ، عَلَيْهِ نَعْلَانِ، فَقَالَ: يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، أَلْقِ سِبْتِيَّتَيْك. فَنَظَرَ الرَّجُلُ، فَلَمَّا عَرَفَ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم خَلَعَهُمَا، فَرَمَى بِهِمَا
4. Tidak Duduk Diatas Kuburan
Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
5. Tidak Menangis dan Meratapi di Kuburan Hingga Histeris
Salah satu bentuk kesabaran ialah tidak meratapi si mayat ketika berziarah kubur. Memang kematian seseorang akan membuat kita sedih dan kita pun diperbolehkan menangis.
Tapi, menangis di sini bukan menangis yang histeris dengan suara keras, meratapi dengan menampar pipi dan merobek robek kerah baju (sebagai ungkapan duka). Rasulullah telah bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ، وَشَقَّ الْجُيُوبَ ، وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
Lantas mengapa kita dilarang menangis tidak wajar saat di kuburan? Menangis di kuburan dapat menafikan kesabaran. Hal ini berdasarkan hadits dari Anas bin Malik radiyallahuanhu tentang seorang perempuan yang menangis di sisi sebuah kuburan dan Nabi bersabda kepadanya,
"Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah." [HR. Bukhari no. 1252, 1283, 7154 dan Muslim no. 926.]
6. Mendoakan Ahli Kubur
Hakekatnya mendoakan mayat bukan hanya ketika kita ziarah kubur. Tapi mendoakan mayat bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Khususnya saat waktu-waktu mustajab seperti sholat tahajud, saat sujud, antara adzan dan iqomah atau waktu mustajab lainnya.
Namun, perlu kalian perhatikan bahwa dalam berdoa dilarang menghadap kuburan. Sehingga saat ziarah kubur kita harus mendoakan mayat dengan menghadap kiblat.
Selain itu seorang muslim juga melarang mendoakan orang kafir. Sebagaimana teguran Allah di surat At-Taubah: 113-114. Tatkala itu Nabi Muhammad mendoakan pamannya yang meninggal dalam keadaan kekafiran, lantas Allah berfirman:
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya), sudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam.
Sementara permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, mpaka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun." (QS. At-Taubah: 113 sampai 114)
Begitulah adab-adab yang semestinya dilakukan pada saat ziarah kubur, dengan mengetahui dan mengamalkannya seseorang yang hendak berziarah tidak akan lagi bertingkah laku sewenang-wenang pada saat berziarah, terlebih maqbarah yang diziarahi adalah orang-orang saleh, semestinya penekanan dalam menjalankan adab saat berziarah semakin dipegang secara kuat, agar bisa mendapatkan barokah dalam ziarah yang dilakukannya. Wallahu a’lam.
Post a Comment for "6 Adab Ziarah Kubur yang Paling Utama Sesuai Sunnah Rasulullah"